Halo Prends! |
Pasang Iklan | Kontak | Profile | Sitemap

Abbas Ibnu Firnas- Peletak Dasar Teori Pesawat Terbang

Tuesday, May 15, 2012

Lintaskan !



Tak banyak yang tahu Seribu tahun sebelum Wright bersaudara membuat pesawat terbang, konsep pertama pesawat terbang adalah produk seorang Muslim. Bukan Roger Bacon yang dikenal sebagai peletak dasar teori pesawat terbang ala Barat. Lima ratus tahun sebelum Bacon, Abbas Ibnu Firnas, seorang Muslim Spanyol yang hidup di abad ke-9 M telah mendahuluinya.
Abbas Ibnu Firnas (810-887 M ), juga dikenal sebagai Abbas Qasim Ibnu Firnas dan عباس بن فرناس ( bahasa Arab ), adalah seorang Muslim Andalusia polymath :  seorang penemu , insinyur , penerbang , dokter , penyair Arab , dan musisi Andalusia . Dari Berber keturunan, ia lahir di Izn-Rand Onda, Al-Andalus (kini Ronda , Spanyol ), dan tinggal di Emirat dari Córdoba . Dia dikenal karena upaya dini di penerbangan .
Pada abad ke-8 ini, seorang Muslim Spanyol, Abbas Ibnu Firnas, telah menemukan, membangun, dan menguji konsep pesawat terbang. Ia hidup pada saat pemerintahan Khalifah Umayyah di Spanyol (dulu bernama Andalusia). Pada tahun 852, di bawah pemerintahan khalifah baru, Abdul Rahman II, Ibnu Firnas membuat pengumuman yang menghebohkan warga Cordoba. Ia ingin melakukan ujicoba ‘terbang’ dari menara Masjid Mezquita dengan menggunakan ‘sayap’ atau jubah tanpa lengan yang dipasangkan di tubuhnya.
Uji cobanya ini berhasil. Ia bisa mendarat meskipun mengalami cedera ringan. Alat yang digunakan Ibnu Firnas inilah yang kemudian dikenal dengan parasut pertama di dunia. Menara Masjid Mezquita di Cordoba menjadi saksi bisu perwujudan konsep pertama pesawat terbang yang lahir dari pemikiran seorang Muslim.
Keberhasilannya itu mendorongnya untuk mengembangkan temuan tersebut. Ia melakukan serangkaian penelitian dan pengembangan konsep serta teori berdasarkan gejala alam yang dilihatnya. Sebagai salah satu bahan perbandingan penelitiannya adalah bagaimana burung bisa terbang. Dari situlah ia mencoba membuat prototype pesawat layang.
Salah satu dari dua versi catatan konstruksi pesawat terbang Ibnu Firnas menyebutkan, setelah menyelesaikan model pesawat terbang yang dibuatnya, Ibnu Firnas mengundang masyarakat Cordoba untuk datang dan menyaksikan hasil karyanya itu.
Warga Cordoba saat itu menyaksikan dari dekat menara tempat Ibnu Firnas akan memperagakan temuannya. Namun karena cara meluncur yang kurang baik, Ibnu Firnas terhempas ke tanah bersama pesawat layang buatannya. Dia pun mengalami cedera punggung yang sangat parah. Cederanya inilah yang memaksa Ibnu Firnas tak berdaya untuk melakukan ujicoba berikutnya.
Versi kedua catatan ini menyebutkan, Ibnu Firnas lalai memperhatikan bagaimana burung menggunakan ekor mereka untuk mendarat. Dia pun lupa untuk menambahkan ekor pada model pesawat layang buatannya. Kelalaiannya inilah yang mengakibatkan dia gagal mendaratkan pesawat ciptaannya dengan sempurna.
Konsep pesawat terbang Ibnu Firnas inilah yang kemudian dipelajari Roger Bacon lepas 500 tahun setelah Ibn Firnas meletakkan teori-teori dasar pesawat terbang. Sekitar 200 tahun setelah Bacon atau 700 tahun pasca ujicoba Ibnu Firnas, barulah konsep dan teori pesawat terbang dikembangkan. Pada tahun 875, Ibnu Firnas membuat sebuah prototipe atau model pesawat terbang dengan meletakkan bulu pada sebuah bingkai kayu. Inilah catatan dokumentasi pertama yang sangat kuno tentang pesawat terbang layang.
Monumen Ibnu Firnas di Bandara Internasional Baghdad, Irak
Sebagai salah satu apresiasi atas jasanya tersebut sebuahbandara internasional di Baghdad dinamai dengan namanya dan dibangun sebuah monumen untuk mengenang beliau  sumber:http://arraihan.com

Artikel Terkait :

Widget by [ inspirasiku-iq ]

0 comments:

Post a Comment