Home > sekitar kita > Hati-Hati terhadap rahasia di balik vaksin dan imunisasi
Hati-Hati terhadap rahasia di balik vaksin dan imunisasi
Monday, April 2, 2012
Dan kenyataannya, mereka adalah pendiri WHO dan lembaga strategis lainnya :
The UN’s WHO was established by the Rockefeller family’s foundation
in 1948 the year after the same Rockefeller cohort established the CIA.
Two years later the Rockefeller Foundation established the U.S.
Government’s National Science Foundation, the National Institute of
Health (NIH), and earlier, the nation’s Public Health Service (PHS).
~ Dr. Leonard Horowitz dalam “WHO Issues H1N1 Swine Flu Propaganda”
Dilihat dari latar belakang WHO, jelas bahwa vaksinasi modern (atau
kita menyebutnya imunisasi) adalah salah satu campur tangan (Baca :
konspirasi) Zionisme dengan tujuan untuk menguasai dan memperbudak
seluruh dunia dalam “New World Order” mereka.
Apa Kata Para Ilmuwan Tentang Vaksinasi?
* “Satu-satunya vaksin yang aman adalah vaksin yang tidak pernah digunakan.”
~ Dr. James R. Shannon, mantan direktur Institusi Kesehatan Nasional Amerika
* “Vaksin menipu tubuh supaya tidak lagi menimbulkan reaksi radang. Sehingga vaksin mengubah fungsi pencegahan sistem imun.”
~ Dr. Richard Moskowitz, Harvard University
* “Kanker pada dasarnya tidak dikenal sebelum kewajiban vaksinasi
cacar mulai diperkenalkan. Saya telah menghadapi 200 kasus kanker, dan
tak seorang pun dari mereka yang terkena kanker tidak mendapatkan
vaksinasi sebelumnya.”
~ Dr. W.B. Clarke, peneliti kanker Inggris
* “Ketika vaksin dinyatakan aman, keamanannya adalah istilah relatif yang tidak dapat diartikan secara umum”.
~ dr. Harris Coulter, pakar vaksin internasional
* “Kasus polio meningkat secara cepat sejak vaksin dijalankan. Pada
tahun 1957-1958 peningkatan sebesar 50%, dan tahun 1958-1959
peningkatan menjadi 80%.”
~ Dr. Bernard Greenberg, dalam sidang kongres AS tahun 1962
* “Sebelum vaksinasi besar besaran 50 tahun yang lalu, di negara
itu (Amerika) tidak terdapat wabah kanker, penyakit autoimun, dan kasus
autisme.”
~ Neil Z. Miller, peneliti vaksin internasional
* “Vaksin bertanggung jawab terhadap peningkatan jumlah anak-anak
dan orang dewasa yang mengalami gangguan sistem imun dan syarat,
hiperaktif, kelemahan daya ingat, asma, sindrom keletihan kronis, lupus,
artritis reumatiod, sklerosis multiple, dan bahkan epilepsi. Bahkan
AIDS yang tidak pernah dikenal dua dekade lalu, menjadi wabah di seluruh
dunia saat ini.”
~ Barbara Loe Fisher, Presiden Pusat Informasi Vaksin Nasional Amerika
* “Tak masuk akal memikirkan bahwa Anda bisa menyuntikkan nanah ke
dalam tubuh anak kecil dan dengan proses tertentu akan meningkatkan
kesehatan. Tubuh punya cara pertahanan tersendiri yang tergantung pada
vitalitas saat itu. Jika dalam kondisi fit, tubuh akan mampu melawan
semua infeksi, dan jika kondisinya sedang menurun, tidak akan mampu. Dan
Anda tidak dapat mengubah kebugaran tubuh menjadi lebih baik dengan
memasukkan racun apapun juga ke dalamnya.”
~ Dr. William Hay, dalam buku “Immunisation: The Reality behind the Myth”
Dan masih banyak lagi pendapat ilmuwan yang lainnya.
Dan ternyata faktanya di Jerman para praktisi medis, mulai dokter
hingga perawat, menolak adanya imunisasi campak. Penolakan itu
diterbitkan dalam “Journal of the American Medical Association” (20
Februari 1981) yang berisi sebuah artikel dengan judul “Rubella Vaccine
in Suspectible Hospital Employees, Poor Physician Participation”. Dalam
artikel itu disebutkan bahwa jumlah partisipan terendah dalam imunisasi
campak terjadi di kalangan praktisi medis di Jerman. Hal ini terjadi
pada para pakar obstetrik, dan kadar terendah lain terjadi pada para
pakar pediatrik. Kurang lebih 90% pakar obstetrik dan 66% parak
pediatrik menolak suntikan vaksin rubella.
Lalu mengapa bisa hal itu terjadi? Apa rahasia di balik vaksin dan imunisasi?
Menurut penelitian saya tentang imunisasi yang telah saya lakukan
sejak beberapa tahun lalu. Saya berusaha mengaitkannya dengan metode
ilmu genetik dalam Islam yang sedikit telah saya pahami.
Vaksin yang telah diproduksi dan dikirim ke berbagai tempat di
belahan bumi ini (terutama negara muslim, negara dunia ketiga, dan
negara berkembang), adalah sebuah proyek untuk mengacaukan sifat dan
watak generasi penerus di negara-negara tersebut.
Vaksin tersebut dibiakkan di dalam tubuh manusia yang bahkan kita
tidak ketahui sifat dan asal muasalnya. Kita tau bahwa vaksin didapat
dari darah sang penderita penyakit yang telah berhasil melawan penyakit
tersebut. Itu artinya dalam vaksin tersebut terdapat DNA sang inang dari
tempat virus dibiakkan tersebut.
Pernahkah anda berpikir apabila DNA orang asing ini tercampur dengan bayi yang masih dalam keadaan suci?
DNA adalah berisi cetak biru atau rangkuman genetik leluhur-leluhur
kita yang akan kita warisi. Termasuk sifat, watak, dan sejarah
penyakitnya.
Lalu apa jadinya apabila DNA orang yang tidak kita tau asal usul
dan wataknya bila tercampur dengan bayi yang masih suci? Tentunya bayi
tersebut akan mewarisi genetik DNA sang inang vaksin tersebut.
Pernahkan anda terpikir apabila sang inang vaksin tersebut dipilih
dari orang-orang yang terbuang, kriminal, pembunuh, pemerkosa, peminum
alkohol, dan sebagainya?
Dari banyak sumber yang saya dengar selama ini, penelitian tentang
virus dilakukan kepada para narapidana untuk menghemat biaya penelitian,
atau malah mungkin hal itu disengaja?
Zat-zat kimia berbahaya dalam vaksin.
Vaksin mengandung substansi berbahaya yang diperlukan untuk
mencegah infeksi dan meningkatkan performa vaksin. Seperti merkuri,
formaldehyde, dan aluminium, yang dapat membawa efek jangka panjang
seperti keterbelakangan mental, autisme, hiperaktif. alzheimer,
kemandulan, dll. Dalam 10 tahun terakhir, jumlah anak autis meningkat
dari antara 200 – 500 % di setiap negara bagian di Amerika.
Babi dalam Vaksin.
Penggunaan asam amino binatang babi dalam vaksin bukanlah berita
yang baru. Bahkan kaum Muslim dan Yahudi banyak yang menentang hal ini
karena babi memang diharamkan, seperti tertuang dalam Qur’an ayat
berikut :
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging
hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang
terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali
yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang
disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan
anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan.
Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan)
agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah
kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan
telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi
agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja
berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Qur’an surah Al-Maidah (5) ayat 3
Bahkan dalam Perjanjian Lama (Taurat) juga disebutkan :
“Jangan makan babi. Binatang itu haram karena walaupun kukunya
terbelah, ia tidak memamah biak. Dagingnya tidak boleh dimakan dan
bangkainya pun tak boleh disentuh karena binatang itu haram.”
Imamat 11 : 7-8
Lalu mengapa Allah mengharamkan Babi?
1. Asam Amino manusia yang hanya sedikit berbeda dari binatang babi.
Asam amino adalah salah satu penyusun protein pada makhluk hidup.
Jika kita melihat insulin pada manusia dan babi, maka hanya akan terpaut
satu daripada babi. Berikut penjelasannya :
Insulin manusia : C256H381N65O76S6 MW=5807,7
Insulin babi : C257H383N65O77S6 MW=5777,6
Penjelasan : hanya 1 asam amino berbeda
Insulin manusia : C256H381N65O76S6 MW=5807,7
Insulin sapi : C254H377N65O75S6 MW=5733,6
Penjelasan : ada 3 asam amino berbeda
Para produsen vaksin mengatakan bahwa jika menggunakan asam amino
babi, maka mereka tidak memerlukan banyak proses penelitian lagi karena
hanya terpaut satu asam amino. Berbeda dengan sapi yang terpaut 3 asam
amino.
“Secara chemisty, DNA manusia dan babi hanya beda 3 persen.
Aplikasi teknologi transgenetika membuat organ penyusun tubuh babi akan
semakin mirip dengan manusia.”
~ Dr. Muladno, ahli genetika molekuler di Fakultas Peternakan ITB
Tapi sayangnya mereka lupa jika asam aminonya hampir identik
berarti sama saja kita memakan daging manusia (kanibal), dan telah jelas
bahwa kanibal dapat menyebabkan penyakit-penyakit genetik yang tidak
bisa disembuhkan, termasuk penyakit syaraf dan lain-lain.
Di China, terdapat sebuah desa yang gemar memakan daging manusia
yang melintas di desanya, yang kemudian digunakan untuk sebuah perayaan.
Mereka mengatakan bahwa rasa daging manusia mirip dengan rasa daging
babi.
2. Sifat babi yang buruk dapat menurun kepada manusia yang memakannya.
Seorang Imam Muslim bersama kawannya orang barat pernah melakuak
test kepada 3 ekor babi dan 3 ekor ayam, masing masing adalah 2 jantan
dan 1 betina. Dan hasilnya adalah :
Ketika 2 ekor ayam jantan dan 1 ayam betina dilepas, maka 2 ayam
jantan tersebut bertarung hingga satu tewas/kalah untuk merebutkan
betina. Namun apa yang terjadi ketika 2 ekor babi jantan dan 1 ekor babi
betina dilepas ? ternyata babi jantan yang satu membantu yang lain
untuk melaksanakan hajat seksualnya pada si betina.
Dan sang Imam berkata, “Inilah ! Daging babi itu membunuh ‘ghirah’
(rasa cemburu) orang yang memakannya dan ini terjadi pada kaum kalian.”
Beberapa penelitian di barat juga banyak yang menyatakan bahwa
memakan babi dapat mempengaruhi watak, resiko perselingkuhan, dan hasrat
seksual yang melebihi ambang batas kewajaran sebagai manusia.
3. Tubuh babi dapat mengubah virus jinak menjadi ganas.
Babi memiliki berbagai reseptor dalam tubuhnya yang dapat
menjadikan virus jinak yang masuk ke dalam tubuh babi kemudian keluar
dalam keadaan ganas, diantaranya reseptor yang sangat dikenal para
ilmuwan adalah reseptor alfa 2,6 sialic acid untuk mengikat influenza
manusia dan 2,3 sialic acid untuk mengikat virus influenza unggas.
Virus-virus yang terikat ke dalam reseptor tersebut kemudian dapat
berubah menjadi ganas. Selain itu reseptor-reseptor itu juga dapat
mengikat dua jenis virus yang memiliki sifat yang berbeda, untuk
kemudian di mixing menjadi satu virus ganas yang memiliki 2 sifat.
4. Banyaknya penyakit dalam tubuh Babi
Kita sudah mengetahui sejak Sekolah Dasar dahulu bahwa babi
mengandung cacing pita yang sangat berbahaya. Cacing pita bahkan dapat
mengganggu sistem syaraf dan dapat masuk hingga otak manusia. Selain
cacing pita masih banyak penyakit lainnya yang disebabkan oleh babi
melalui bakteri, karena kebiasaannya yang senang memakan kotoran, bahkan
kotorannya sendiri.
5. Sifat aneh babi lainnya.
“Babi mempunyai sifat kembar antara binatang buas dan binatang
jinak. Sifatnya yang menyerupai binatang buas adalah karena ia bertaring
dan suka makan bangkai, sedangkan sifatnya yang menyerupai binatang
jinak ialah karena ia berceracak dan makan rumput serta dedaunan
lainnya.
Babi memiliki syahwat yang amat kuat, hingga pada saat ia kawin
(bersetubuh), pejantan bertengger di atas betinanya yang berjalan
bermil-mil jauhnya. Pejantannya mengejar-ngejar betina demikian kasar
hingga terjadi perkelahian yang mungkin menewaskan salah satu atau
menewaskan kedua-duanya.
Satu kali mengandung, babi betina dapat melahirkan dua puluh ekor
anak. Pejantan mulai kawin bila telah berumur 8 bulan, sedangkan
betinanya mulai melahirkan bila telah mencapai umur 6 bulan. Di beberapa
negeri, babi kawin pada umur 4 bulan, betinanya mulai bunting setelah
dikawini dan akan melahirkan setelah bunting selama enam atau tujuh
bulan. Babi betina yang telah mencapai umur 15 tahun tidak dapat
beranak. Jenis binatang ini adalah yang paling banyak mempunyai
keturunan. Babi jantan merupakan binatang jantan yang paling tahan lama
bertengger di atas betinanya (kawin).
Yang mengherankan, jika sebelah matanya dicungkil ia segera mati.
Babi memiliki kesamaan dengan manusia, yaitu kulitnya tidak dapat
dikelupas kecuali jika dipotong lebih dulu daging yang berada di
bawahnya.”
~ Kamal al-Din Muhammad ibn Musa al-Damiri, dalam Kitabul-Hayawan Al-Kubra
Bencana akibat vaksin yang tidak pernah dipublikasikan.
* Di Amerika pada tahun 1991 – 1994 sebanyak 38.787 masalah
kesehatan dilaporkan kepada Vaccine Adverse Event Reporting System
(VAERS) FDA. Dari jumlah ini 45% terjadi pada hari vaksinasi, 20% pada
hari berikutnya dan 93% dalam waktu 2 mgg setelah vaksinasi. Kematian
biasanya terjadi di kalangan anak anak usia 1-3 bulan.
* Pada 1986 ada 1300 kasus pertusis di Kansas dan 90% penderita
adalah anak-anak yang telah mendapatkan vaksinasi ini sebelumnya.
Kegagalan sejenis juga terjadi di Nova Scotia di mana pertusis telah
muncul sekalipun telah dilakukan vaksinasi universal.
* Jerman mewajibkan vaksinasi tahun 1939. Jumlah kasus dipteri naik
menjadi 150.000 kasus, di mana pada tahun yang sama, Norwegia yang
tidak melakukan vaksinasi, kasus dipterinya hanya sebanyak 50 kasus.
* Penularan polio dalam skala besar, menyerang anak-anak di Nigeria
Utara berpenduduk muslim. Hal itu terjadi setelah diberikan vaksinasi
polio, sumbangan AS untuk penduduk muslim. Beberapa pemimpin Islam lokal
menuduh Pemerintah Federal Nigeria menjadi bagian dari pelaksanaan
rencana Amerika untuk menghabiskan orang-orang Muslim dengan menggunakan
vaksin.
* Tahun 1989-1991 vaksin campak ”high titre” buatan Yugoslavia
Edmonton-Zagreb diuji coba pada 1500 anak-anak miskin keturunan orang
hitam dan latin, di kota Los Angeles, Meksiko, Haiti dan Afrika. Vaksin
tersebut sangat direkomendasikan oleh WHO. Program dihentikan setelah di
dapati banyak anak-anak meninggal dunia dalam jumlah yang besar.
* Vaksin campak menyebabkan penindasan terhadap sistem kekebalan
tubuh anak-anak dalam waktu panjang selama 6 bulan sampai 3 tahun.
Akibatnya anak-anak yang diberi vaksin mengalami penurunan kekebalan
tubuh dan meninggal dunia dalam jumlah besar dari penyakit-penyakit
lainnya WHO kemudian menarik vaksin-vaksin tersebut dari pasar di tahun
1992.
* Setiap program vaksin dari WHO di laksanakan di Afrika dan
Negara-negara dunia ketiga lainnya, hampir selalu terdapat penjangkitan
penyakit-penyakit berbahaya di lokasi program vaksin dilakukan. Virus
HIV penyebab Aids di perkenalkan lewat program WHO melalui komunitas
homoseksual melalui vaksin hepatitis dan masuk ke Afrika tengah melalui
vaksin cacar.
* Desember 2002, Menteri Kesehatan Amerika, Tommy G. Thompson
menyatakan, tidak merencanakan memberi suntikan vaksin cacar. Dia juga
merekomendasikan kepada anggota kabinet lainnya untuk tidak meminta
pelaksaanaan vaksin itu. Sejak vaksinasi massal diterapkan pada jutaan
bayi, banyak dilaporkan berbagai gangguan serius pada otak, jantung,
sistem metabolisme, dan gangguan lain mulai mengisi halaman-halaman
jurnal kesehatan.
* Kenyataannya vaksin untuk janin telah digunakan untuk memasukan
encephalomyelitis, dengan indikasi terjadi pembengkakan otak dan
pendarahan di dalam. Bart Classen, seorang dokter dari Maryland,
menerbitkan data yang memperlihatkan bahwa tingkat penyakit diabetes
berkembang secara signifikan di Selandia Baru, setelah vaksin hepatitis B
diberikan secara massal di kalangan anak-anak.
* Melaporkan bahwa, vaksin meningococcal merupakan ”Bom waktu bagi kesehatan penerima vaksin.”
* Anak-anak di Amerika Serikat mendapatkan vaksin yang berpotensi
membahayakan dan dapat menyebabkan kerusakan permanen. Berbagai macam
imunisasi misalnya, Vaksin-vaksin seperti Hepatitis B, DPT, Polio, MMR,
Varicela (Cacar air) terbukti telah banyak memakan korban anak-anak
Amerika sendiri, mereka menderita kelainan syaraf, anak-anak cacat,
diabetes, autis, autoimun dan lain-lain.
* Vaksin cacar dipercayai bisa memberikan imunisasi kepada
masyarakat terhadap cacar. Pada saat vaksin ini diluncurkan, sebenarnya
kasus cacar sudah sedang menurun. Jepang mewajibkan suntikan vaksin pada
1872. Pada 1892, ada 165.774 kasus cacar dengan 29.979 berakhir dengan
kematian walaupun adanya program vaksin.
* Pemaksaan vaksin cacar, di mana orang yang menolak bisa
diperkarakan secara hukum, dilakukan di Inggris tahun 1867. Dalam 4
tahun, 97.5& masyarakat usia 2 sampai 50 tahun telah divaksinasi.
Setahun kemudian Inggris merasakan epidemik cacar terburuknya dalam
sejarah dengan 44.840 kematian. Antara 1871 – 1880 kasus cacar naik dari
28 menjadi 46 per 100.000 orang. Vaksin cacar tidak berhasil.
* Dan masih banyak lagi.
Mengapa vaksin gagal melindungi terhadap penyakit?
Walene James, pengarang buku Immunization: the Reality Behind The
Myth, mengatakan respon inflamatori penuh diperlukan untuk menciptakan
kekebalan nyata.
Sebelum introduksi vaksin cacar dan gondok, kasus cacar dan gondok
yang menimpa anak-anak adalah kasus tidak berbahaya. Vaksin “mengecoh”
tubuh sehingga tubuh kita tidak menghasilkan respon inflamatory terhadap
virus yang diinjeksi.
SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) naik dari 0.55 per 1000 orang
di 1953 menjadi 12.8 per 1000 pada 1992 di Olmstead County, Minnesota.
Puncak kejadian SIDS adalah umur 2 – 4 bulan, waktu di mana vaksin mulai
diberikan kepada bayi. 85% kasus SIDS terjadi di 6 bulan pertama bayi.
Persentase kasus SIDS telah naik dari 2.5 per 1000 menjadi 17.9 per 1000
dari 1953 sampai 1992. Naikan kematian akibat SIDS meningkat pada saat
hampir semua penyakit anak-anak menurun karena perbaikan sanitasi dan
kemajuan medikal kecuali SIDS.
Kasus kematian SIDS meningkat pada saat jumlah vaksin yang diberikan kepada balita naik secara meyakinkan menjadi 36 per anak.
Dr. W. Torch berhasil mendokumentasikan 12 kasus kematian pada
anak-anak yang terjadi dalam 3,5 – 19 jam paska imunisasi DPT. Dia
kemudian juga melaporkan 11 kasus kematian SIDS dan satu yang hampir
mati 24 jam paska injeksi DPT. Saat dia mempelajari 70 kasus kematian
SIDS, 2/3 korban adalah mereka yang baru divaksinasi mulai dari 1,5 hari
sampai 3 minggu sebelumnya.
Tidak ada satu kematian pun yang dihubungkan dengan vaksin. Vaksin
dianggap hal yang mulia dan tidak ada pemberitaan negatif apapun
mengenai mereka di media utama karena mereka begitu menguntungkan bagi
perusahaan farmasi.
Ada alasan yang valid untuk percaya bahwa vaksin bukan saja tak
berguna dalam mencegah penyakit, tetapi mereka juga kontraproduktif
karena melukai sistem kekebalan yang meningkatkan resiko kanker,
penyakit kekebalan tubuh, dan SIDS yang menyebabkan cacat dan kematian.
Lalu adakah imunisasi yang benar menurut Islam?
Ada! Bahkan Rasulullah sendiri yang mengajarkan dan merekomendasikannya.
Imam Bukhari dalam Shahih-nya men-takhrij hadits dari Asma’ binti Abi Bakr
Dari Asma’ binti Abu Bakr bahwa dirinya ketika sedang mengandung
Abdullah ibn Zubair di Mekah mengatakan, “Saya keluar dan aku sempurna
hamilku 9 bulan, lalu aku datang ke madinah, aku turun di Quba’ dan aku
melahirkan di sana, lalu aku pun mendatangi Rasulullah Shalallaahu
alaihi wasalam, maka beliau Shalallaahu alaihi wasalam menaruh Abdullah
ibn Zubair di dalam kamarnya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam
meminta kurma lalu mengunyahnya, kemudian beliau Shalallaahu alaihi
wasalam memasukkan kurma yang sudah lumat itu ke dalam mulut Abdullah
ibn Zubair. Dan itu adalah makanan yang pertama kali masuk ke mulutnya
melalui Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, kemudian beliau
men-tahnik-nya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam pun mendo’akannya
dan mendoakan keberkahan kepadanya.
Dalam shahihain -Shahih Bukhari dan Muslim- dari Abu Musa
Al-Asy’ariy, “Anakku lahir, lalu aku membawa dan mendatangi Rasulullah
Shalallaahu alaihi wasalam, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam
memberinya nama Ibrahim dan kemudian men-tahnik-nya dengan kurma.” dalam
riwayat Imam Bukhari ada tambahan: “maka beliau SAW mendoakan kebaikan
dan memdoakan keberkahan baginya, lalu menyerahkan kembali kepadaku.”
Ibu saya pernah mengatakan bahwa bayi dilahirkan dalam keadaan
kekurangan glukosa. Bahkan apabila tubuhnya menguning, maka bayi
tersebut dipastikan membutuhkan glukosa dalam keadaan yang cukup
untuknya. Bobot bayi saat lahir juga mempengaruhi kandungan glukosa
dalam tubuhnya.
Pada kasus bayi prematur yang beratnya kurang dari 2,5 kg, maka
kandungan zat gulanya sangat kecil sekali, dimana pada sebagian kasus
malah kurang dari 20 mg/100 ml darah. Adapun anak yang lahir dengan
berat badan di atas 2,5 kg maka kadar gula dalam darahnya biasanya di
atas 30 mg/100 ml.
Kadar semacam ini berarti (20 atau 30 mg/100 ml darah) merupakan keadaan bahaya dalam ukuran kadar gula dalam darah.
Hal ini bisa menyebabkan terjadinya berbagai penyakit, seperti bayi
menolak untuk menyusui, otot-otot bayi melemas, aktivitas pernafasan
terganggu dan kulit bayi menjadi kebiruan, kontraksi atau kejang-kejang.
Terkadang bisa juga menyebabkan sejumlah penyakit yang berbahaya
dan lama, seperti insomnia, lemah otak, gangguan syaraf, gangguan
pendengaran, penglihatan, atau keduanya.
Apabila hal-hal di atas tidak segera ditanggulangi atau diobati
maka bisa menyebabkan kematian. Padahal obat untuk itu adalah sangat
mudah, yaitu memberikan zat gula yang berbentuk glukosa melalui infus,
baik lewat mulut, maupun pembuluh darah.
Mayoritas atau bahkan semua bayi membutuhkan zat gula dalam bentuk
glukosa seketika setelah lahir, maka memberikan kurma yang sudah dilumat
bisa menjauhkan sang bayi dari kekurangan kadar gula yang
berlipat-lipat.
Disunnahkannya tahnik kepada bayi adalah obat sekaligus tindakan
preventif yang memiliki fungsi penting, dan ini adalah mukjizat kenabian
Muhammad SAW secara medis dimana sejarah kemanusiaan tidak pernah
mengetahui hal itu sebelumnya, bahkan kini manusia tahu bahayanya
kekurangan kadar glukosa dalam darah bayi.
Tahnik sebaiknya dilakukan oleh orang-orang yang beriman kepada Allah, atau dapat pula dilakukan ayah atau ibu sang bayi.
Penutup
Imunisasi yang selama ini digembar-gemborkan oleh Zionis dapat
berdampak kepada masalah yang sangat serius bagi kehidupan penduduk
dunia. Mereka yang bertujuan untuk menjadikan ras lainnya berada di
bawah kekuasaan mereka dengan berbagai cara. Sudah cukup adik laki-laki
saya yang menjadi korban konspirasi imunisasi ini. Kini saatnya kita
membuka mata dan bertanya pada hati nurani kita dengan berbagai
propaganda yang mereka lakukan.
Bahkan Allah telah menyuruh kita berhati-hati terdadap berita dari mereka :
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik
membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak
menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya
yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”
Qur’an surah Al-Hujuraat (49) : 6
Terima kasih anda telah membaca artikel Hati-Hati terhadap rahasia di balik vaksin dan imunisasi. Tak lengkap rasanya jika kunjungan anda di blog Inspirasiku-iq tanpa meninggalkan komentar. Untuk itu silahkan berikan tanggapan anda pada kotak komentar di bawah. Semoga artikel Hati-Hati terhadap rahasia di balik vaksin dan imunisasi ini bermanfaat untuk anda.
Home »
sekitar kita
»
Hati-Hati terhadap rahasia di balik vaksin dan imunisasi
Artikel Terkait :
Widget by [ inspirasiku-iq ]
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment